Senin, 08 September 2014 6 komentar

Resensi Novel: Rahasia Hujan (Adham T Fusama)

Rahasia Hujan merupakan sebuah novel terbaru yang ditulis oleh Kak Adham T. Fusama, atau saya sering memanggilnya dengan sebutan Kang Adham. Sebuah novel menarik yang menurutku 2x lipat lebih keren dibanding novel pertamanya yang berjudul Dead Smoker Club (DSC). Jika novel pertama hampir tiap part-nya bikin tertawa geli, di novel terbarunya ini malah mengambil tema thriller. Tentu itu membuat saya tertarik ingin membacanya. Saya berpikir, apakah novel terbarunya akan ada unsur komedi? Ternyata dugaan saya salah.

Oke, ini waktunya saya langsung meresensi novel 'Rahasia Hujan', yang menurut ku direkomendasikan banget untuk para pembaca yang bingung memilih buku bacaannya.




RAHASIA HUJAN

Berkisah tentang seorang pria tampan yang digambarkan sangat sempurna oleh penulisnya, berpawakan manis, baik hati, romantis, atletis, dan berpenampilan menarik ini, adalah seorang siswa kelas 11 IPA 3 yang bersekolah di BOPER, Kota Bogor. Di kelasnya, lelaki bernama Pandu ini, menjadi ketua kelas yang mempunyai solidaritas dan dunia sosial yang baik. Hampir semua teman-temannya baik padanya, begitu pula dengan dia. Di masa sekolahnya ini, Pandu ternyata punya sahabat yang baik, sebut saja Mamet. Lelaki berambut kribo yang doyan sekali melucu. Tingkahnya sangat jenaka membuat siapapun yang melihatnya pasti akan tersenyum simpul ataupun tertawa. Mungkin karena rambut kribonya itu yang menjadi icon keunikan lelaki ini. Ya, Pandu dan Mamet saling bersahabat, baik satu sama lain, pengertian, pokoknya kalian tahulah, ketika dua laki-laki aneh saling akrab satu sama lain bagaimana, seperti yang kalian lihat di sekolah-sekolah, sering timpal perkataan, pukul-pukulan kepala layaknya sahabat, dan saling meledek. Ditambah sosok Pandu dihiasi oleh hadirnya wanita pujaan yang menjadi pacarnya ini. Sebut saja namanya Mawar Nadine. Wanita manis ini lagi-lagi digambarkan sempurna oleh penulisnya, berperilaku baik, sopan santun, pengertian, bagaikan dari atas sampai ke bawah, tuh, oke. Pacarnya ini, kalau saya lagi baca, yang kebayang malah muka Nadine Candrawinata. Hahaha. Soalnya sama-sama perfect. Setidaknya itu menurutku. Tapi Nadine Candrawinata terlalu dewasa, jadi agak susah ngebayanginnya. Mungkin yang ada dibenak cewek yang cantik, saya mikirnya Maudy Ayunda. Well, saya suka banget sama dia. Sukanya maksimum. LOL

Kembali ke topik, layaknya orang pacaran, Nadine sama Pandu digambarkan sangat romantis, feel pacarannya dapet banget, dan gak dibuat-buat kayak sinetron. Ya, setidaknya saya pernah pacaran juga waktu SMA, jadi tahulah kalau pacaran itu gimana. Wkwkwkw. Gaya pacaran mereka juga gak kaku, untungnya mereka gak saling cemburuan satu sama lain, jadi lumayan enak bacanya. Biasanya baik di novel atau film, cewek rata-rata 'begitu' ke cowoknya, suka over. Tapi disini enggak, Nadine memang cewek sempurna untuk Pandu. Bahkan saling melempar cubitan nakal. Itu buat ku terkadang tersenyum simpul. Membayangkan cerita ini, berasa dapet feel pacaran kita mendadak kambuh lagi. Dan serasa pingin manja-manja dan lempar perhatian. Tapi bukan kayak "Say, kamu udah makan belum?", oke, untung gak ada naskah yang isinya begini. Hahaha.

Tapi semuanya berubah saat negara api menyerang anak baru datang. Seorang gadis yang katanya pindahan dari Jepang. Aku pikir tadinya penulis akan menggambarkan sosok itu layaknya cewek moe, imut, idol banget, waifu banget, atau khas-khas tampilan jejepangan kayak member 48family, tapi bukan. Aku sedikit pupus harapan. Ternyata di cerita pun Pandu ikut merasa sedikit kecewa, karena sosok bernama Anggi yang katanya dari Jepang itu, masih berwajah Indonesia banget. 

Di cerita anak baru ini, terpaksa duduk sebelahan sama Pandu, karena cuma kursi sebelahnya yang kosong. Dari situ cerita benar-benar dimulai. Anggi digambarkan cewek misterius, pendiam, dan tidak mengobrol dengan lainnya. Maka itu ia bahkan dijuluki manusia alien. Pokoknya ia seperti introvert banget. Dilalahnya, cuma Pandu yang berusaha mendekati Anggi. Jujur pembaca seperti ku kecewa. Karena apa? Karena aku was-was penulisnya ngasih sikap cemburunya si Nadine nongol ke permukaan cerita. Takut mereka putus. Aku nge-ship Pandu dan Nadine maksimum. Sudah ku jadiin otp favorit. Jadi saya gak mau terjadi apa-apa sama mereka berdua.

Nah, makin lama Anggi jadi dekat sama Pandu. Dan sisi misteriusnya mulai ngongol dan membuat penasaran Mamet. Apalagi sesuai cover novel, ada teru teru bouzu (boneka penagkal hujan ala Jepang). Awalnya aku mencari-cari dimana teru-teru bouzu ini nongol. Ternyata penjelasan awal cukup singkat, karena Anggi suka sekali menggambar teru-teru bouzu di sketchbook-nya. Kecurigaan Mamet disini ketika gambar Anggi nongol di mading sekolah, dan Mamet mulai memberikan pernyataan tentang gambar itu. Tentu pernyataan yang menyudutkan Anggi memang sedikit aneh dan barang kali merebut posisi Nadine darinya. Sayangnya, Pandu tak mudah percaya meski mereka berdua telah diam-diam mencurigai Anggi secara bertahap.

Namun, Anggi yang menyadari hal itu, semakin bertingkah kalap. Hingga pada akhirnya tak kusangka ,sejak pertengahan novelnya, klimaksnya dimulai hingga insiden beradarah yang buat saya yang baca sampai ikut-ikutan gak habis pikir.

Untuk lebih seru, mending baca saja, deh. Bagian thriller-nya benar-benar bikin heboh dan buat pembaca gak mau berhenti sejak chapter judul Rahasia Hujan sampai ke belakang. Menakutkan sekaligus gila! Hahaha. Bikin tegang bener. Dan yang awalnya kita gak tahu misteri teru-teru bouzu, disitu akan dijelaskan. Mending sebelum baca, download lagu teru-teru bouzu, saya baru sadar kalau terjemahan lagu itu ternyata horor abis.

Bahkan aku sampai berpikir kalau ini dibuat film pasti menarik. Ya, meski harus ditambah ketegangan di awal-awal. Soalnya bagian depan belum ketemu sentilan-sentilan yang buat jadi spooky. Hahaha. Aku sejujurnya terus-terusan mencari dimana adegan berdarahnya, sekalinya dikasih di tengah-tengah, langsung maksimum, apalagi salah satu dari mereka ada yang mati, loh. Siapa ya? Pastinya seru, deh! Bahkan ending ceritanya bikin merinding, pembaca dibuat campur aduk sama perasaan.

Oke segitu saja, deh. Ayo yang belum baca, mendingan baca, deh. Gak akan menyesal, kok, setelah kalian beli dan baca novel ini. Dijamin oleh penulisnya wkwkwk //lempar batu sembunyi tangan.
Tapi jujur, kok, emang bagus. Salut! Nilai plus dari novel ini sebenarnya saya suka bagaimana penulis menggambarkan settingan tempat, suasana dan perasaan. Itu yang bikin novel ini hidup Ditambah settingan Kota Bogor yang digambarin emang nyata, Jadi kita gak perlu meraba-raba. Untungnya saya sering bolak balik Bogor saat tes IPB dulu., jadi tahulah Bogor itu kayak apa. Hahaha. Ya gitu, deh. Lumayan enak.

Rahasia Hujann
Penulis: Adhan T. Fusama
Penerbit: Moka Media
Tahun Terbit: 2014
Tebal buku: 272 hal (12,7x19cm)

See ya, diresensi berikutnya! :D

Sign

Teito-kun!
 
;